Perjalanan, Pergulatan Waktu

24 Jul 2015    View : 1933    By : Tsaidun


Perjalanan,
pergulatan waktu,
serta pengorbanan
Membias luka di setiap sudut masa

Kering,
Namun bekas banyak menoreh sesal
Harusnya satu yang layak direngkuh


(gambar diambil dari playbuzz.com)

Angan banyak bermain di area keangkuhan
Larut pun membelai tulang

Untukmu bayang laluku, jangan merunduk
Tak layak buatmu, kau ada di era kini

Bangun, jangan macam laki takut perempuan
Bukan harapku membuatmu biru
Kalau merah layaknya darah,
jika putih mutlak seputih tulang

 

Surabaya,

September 2014




Tsaidun

Tsaidun adalah seorang spiritualis yang gemar membaca buku, khususnya psikologi dan filsafat. Pria yang sempat bekerja di salah satu perusahaan internasional ini lahir dan besar di Surabaya.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Ada Kemauan Ada Jalan: Sebuah Energi Kehidupan


1001 Masjid di 5 Benua: Melancong dari Masjid ke Masjid


Pulau Menjangan: Candu Pesona Bawah Laut


Suckseed (Huay Khan Thep): Tumbuh Bersama Mimpi, Sahabat dan Cinta


Figur: Lia Indra Andriana - Dari Seorang Calon Dokter Gigi Menjadi Salah Satu Penerbit Berpengaruh


Kue Cubit Surabaya - Cubit Gigit Legit


Patbingsoo - Yang Gurih-Manis Ala Korea di Surabaya


Kabut Rindu


Happy - Mocca Band (Dinyanyikan Ulang Oleh Aldin)


Literasi Desember: Festival Literasi Akbar Bersama Literaturia


Biru, Rindu


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Pertama)