Kepada Yang Terkasih

25 Nov 2015    View : 3106    By : Niratisaya


Yang Terkasih,

Maaf, aku tak mampu lagi menyediakan hidangan favoritmu

Takkan ada lagi Tumis Canda Bahagia, Cinta Bumbu Asam-Manis,
atau Kasih Masak Setengah Mati di meja kita

Maaf….
Kita telah kehilangan daya untuk mengupayakannya

Kau tentu tahu,
Yang Terhormat telah menaikkan harga Bumbu Bumbu Mesra

Aku tahu,
kau tak lagi membaca suara suara harian
Terutama sejak kue kue lumpur membekap handai tolanmu
Melumpuhkan mereka dari identitas mereka sebagai Masyarakat yang sido harjo

“Tak ada lagi yang tersisa di sana
yang bisa membuat mereka sejahtera,”
Kau menggumam
di siang malam

 

Ilustrasi Kepada Yang Terkasih
Image source: here.

 

Aku tahu,
kau tlah enggan duduk berlama lama di depan teve kecil kita
yang kini kau juluki Kotak Pembawa Duka

Tapi aku juga tahu pasti,
kau takkan melewatkan berita kenaikan Bumbu Bumbu Mesra hari ini
Sebab telingamu pasti telah menangkap keluh kesah mereka
tiap kau palingkan muka

Mereka yang selalu kau tarik turut dalam keretamu
akan memastikan kedua pendengaranmu menangkap tiap sedu, tiap duka
Yang tak mampu mereka bagi lagi dengan mereka yang duduk di kursi tinggi nun jauh
Meski tak banyak guna membagi gundah pada mereka yang sama rendah,
tetapi mereka tahu; beban itu mesti tumpah
Entah dalam wujud tangis, atau sumpah serapah

Maka maafkan aku,
Yang Terkasih, jika hari ini kau terbangun dan mendapati meja kita tak lagi lengkap
Hanya sepiring doa yang mampu kusajikan pagi ini
Meski tampak hampa, namun sadarilah kasihku,
Ia sarat dengan asa

 

Tertanda,
Yang kau cinta

 

 

Surabaya,

25112015

Terinspirasi duka dan cerita seorang kawan di kota sebelah

 




Niratisaya

Niratisaya a.k.a Kuntari P. Januwarsi (KP Januwarsi) adalah Co-Founder Artebia yang juga seorang penulis, editor, dan penerjemah.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Stigma dan Tradisi: Menikah - Antara Tuntunan Agama dan Tuntutan Masyarakat


Widyoseno Estitoyo: Pebisnis Muda, Aktivis Sosial, Dan Pekerja Seni


Park Hee Jung's Cat and Dog - Komik tentang Anjing dan Kucing


Stand By Me Doraemon


Membaluri Luka dengan Cinta dalam Lagu I'm Not The Only One


Goyang Kaki Dan Goyang Lidah Di Lontong Kikil Bu Dahlia


Heerlijk Gelato


Bukit Pawuluhan: Bukan Bukit Biasa


Foodiology TEDxTuguPahlawan, Ketika Makanan Lebih dari Sekadar Penahan Lapar


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Pertama)


Murni dan Tahun Baru


Hati Terlelap Bahagia