The Backstage Surabaya (Bagian 2) : Mindset Seorang Founder StartUp

09 Aug 2015    View : 2704    By : Amidah Budi Utami


Achmad Zaky, CEO bukalapak.com, selain seorang entrepreneur ternyata beliau adalah idola para anak muda. Saya kira hanya artis saja yang dikejar-kejar untuk diminta foto bareng. Saya hanya bisa tersenyum dari kejauhan melihat Mas Zaky dikerubungi puluhan mahasisawa, dimintai kartu nama, tanda tangan, dan foto bareng. Satu kotak kartu nama ludes di bagi-bagikan. Saya masih tersenyum dari kejauhan, menurut saya ini fenomena yang unik, lucu, dan baru. Bagaimanakah sesungguhnya sosok idola para mahasiswa ini? Setelah duduk kurang lebih setengah jam mendengarkan beliau sharing, saya tahu beliau adalah salah satu dari sedikit orang yang memiliki "beautiful mind". Artebianz yang punya mimpi sama yaitu menjadi founder dari sebuah startup saya sarankan untuk sebentar saja duduk bersama saya mendengarkan sharing-nya.

Baca Juga : The Backstage Surabaya (Bagian 1) : How To Start A StartUp


Seperti mimpi beliau, bukalapak.com saat ini telah menduduki top 29 alexa.com di Indonesia, di dalamnya terdapat 250.000 UKM dengan nilai transaksi 6 sampai 7 miliar rupiah per hari. Sebuah pencapaian yang luar biasa. Berikut sharing selengkapnya:


Mengapa mau diundang ke The Backstage?

Sudah bertahun-tahun saya merasa ada yang salah dengan struktur ekonomi di Indonesia. Saya merasa sangat miris melihat berita orang-orang ribut ngomongin tambang yang sering jadi sengketa, beras impor yang bermasalah, dan lain-lain. Menurut saya kita generasi muda harus memulai gelombang ekonomi baru agar Indonesia ini bisa move on dari industri-industri konvensional. Dalam hal ini, startup memiliki peluang yang sangat tinggi terutama untuk anak muda. Kalau mau main di industri lain cukup berat, kalau mau main di hardware juga kita sudah ketinggalan jauh dengan negara lain. Tapi kalau kita mau main di software, main di layer atas saya kira masih ada kemungkinan untuk orang Indonesia bisa main.


Bagaimana awal mula bukalapak.com dibangun?

Bukalapak.com mulai tahun 2010. Mulainya juga dari kondisi keterbatasan. Dulu kuliahnya di ITB jurusan teknik Informatika, setelah lulus jadi galau. Kalau mau kerja di perusahaan biasa sayang banget. Dulu pertama kali masuk ITB Rektor saya bilang "Kamu ini sudah menggagalkan puluhan ribu peserta UMPTN, masa satelah lulus menggagalkan puluhan ribu lainnya untuk mendapatkan kerja?". Dan memang pas keluar pun pengennya gak biasa-biasa. Kalau yang umumnya kan PNS, Bank, BUMN. Kalau saya nggak gitu. Saat memulai bukalapak.com pun tidak mudah, harus berbenturan dengan realita. Saat pertama kali saya punya ide bukalapak.com teman-teman tidak ada yang percaya, banyak yang nolak untuk gabung.


Tapi apa yang membuat bertahan hingga menjadi seperti sekarang ini?

Menurut saya yang membuat bertahan dan terus maju adalah believe atau dream. Bukalapak itu dari awal konsepnya bagaimana agar UKM Indonesia itu maju. Mimpi lainnya saya ingin website lokal bisa menjadi tuan rumah di negaranya sendiri. Waktu itu tahun 2010, top 100 alexa di Cina 90% buatan Cina, di AS 100%, di Jepang 80%. Di Indonesia justru terbalik, 10% buatan Indonesia, sedang 90% buatan luar.


Bagaimana tahapan-tahapan memulai bukalapak.com?

Pertama mendapatkan nama bukalapak.com, kemudian coding selama dua bulan bareng seorang teman yang sekarang jadi CTO bukalapak.com. Tapi setelah live bingung mau ngapain. Terus saya mengirim pesan pada orang-orang yang jualan di facebook.com. Sehari kirim 500 sampai 1000 pesan untuk mengajak jualan di bukalapak.com. It works very good. Katakanlah 5% dari 500 orang perhari mau gabung. Bahkan saya bantuin mereka upload, buat akun, sampai buat E-mail. Dari situ bukalapak.com mulai growing.

kantor bukalapak.com(kantor bukalapak.com)

Baca juga: Edwin Ruser dan KoreanUpdates - Menghidupkan Mimpi Lewat Passion


Katanya ada salah satu co-founder yang melepaskan pekerjaannya dengan gaji puluhan juta hanya untuk gabung di  bukalapak.com? Apa yang menjadi pertimbangannya?


Karena waktu itu bukalapak growing cepet banget, sekitar 15.000 kunjungan per hari. Terus waktu itu sekitar tahun 2011 ada peristiwa besar terjadi yaitu Djarum mengakuisisi kaskus senilai 500 miliar, detik.com diakuisisi Chairul Tanjung, koprol diakuisisi Yahoo. Kita hampir nggak percaya. Karena selama ini bisnis internet itu nggak kelihatan, nggak visible, nggak ada asetnya. Tapi kejadian di tahun 2011 itu telah mengubah pandangan banyak orang tentang bisnis internet.


Ada yang meremehkan atau mencaci maki nggak?

Di awal, sekitar tahun 2010, Investor Indonesia bilang bisnis ini nggak kelihatan. Ada waktunya saya presentasi di depan para Investor, dan ya ternyata responnya kurang bagus. Dan waktu itu belum ada kejadian 2011 tadi. Tahun 2011 itu bener-bener titik balik. Banyak intrepreneur-intrepreneur muda lulusan luar negeri yang mulai membangun startup. I mean it be a reality. It is getting real bahwa ekonomi ini sudah mengarah ke technology based agar value-nya tinggi.


Sekarang buka lapak sudah berapa karyawannya?

Saat ini ada sekitar 150 karyawan. Penginnya dalam tiga tahun ke depan punya sekitar 1000 karyawan. Saya beberapa bulan lalu mengunjungi kantor Alibaba dan kaget melihat betapa besarnya kantor mereka.


Ada pesan untuk para founder pemula?

Usahakan trafic selalu bertumbuh kira-kira 5% per minggu agar bisa segera take off.

Siap Mas Zaki! Terima kasih atas sharing-nya.




Amidah Budi Utami

Amidah Budi Utami adalah seorang perempuan yang bekerja di bidang IT dan menyukai seni, sastra, fotografi, dan jalan-jalan.

Profil Selengkapnya >>

Liputan Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Traveling: Mimpi, Destinasi, Tujuan, Makna


Just So Stories Sekadar Cerita


Penelusuran dan Napak Tilas Reruntuhan Situs Candi Pendharmaan Ken Angrok di Kabupaten Malang (Bagian 2)


SUPERNOVA: Ksatria, Putri, Dan Bintang Jatuh Film - Filsafat Eksistensi


Voici - Duo Multi Talenta Dari Surabaya


Dak-Galbi Korean Resto And Caffe


Matcha Cafe: Curhat Ditemani Olahan Green Tea Nikmat


Oma Lena - Part 1


HiVi - Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi


Literasi Februari: GRI Regional Surabaya dan Adham Fusama (Editor)


Merah Balada


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Empat)