Perjalanan, Pergulatan Waktu

24 Jul 2015    View : 1744    By : Tsaidun


Perjalanan,
pergulatan waktu,
serta pengorbanan
Membias luka di setiap sudut masa

Kering,
Namun bekas banyak menoreh sesal
Harusnya satu yang layak direngkuh


(gambar diambil dari playbuzz.com)

Angan banyak bermain di area keangkuhan
Larut pun membelai tulang

Untukmu bayang laluku, jangan merunduk
Tak layak buatmu, kau ada di era kini

Bangun, jangan macam laki takut perempuan
Bukan harapku membuatmu biru
Kalau merah layaknya darah,
jika putih mutlak seputih tulang

 

Surabaya,

September 2014




Tsaidun

Tsaidun adalah seorang spiritualis yang gemar membaca buku, khususnya psikologi dan filsafat. Pria yang sempat bekerja di salah satu perusahaan internasional ini lahir dan besar di Surabaya.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Stigma dan Tradisi: Laki-laki, Perempuan... Mana yang Lebih Baik?


Dimas-Lissa: Pudarkan Kapitalisasi Pendidikan Lewat Sekolah Gratis Ngelmu Pring


Happily Ever After - Mencari Makna Kebahagiaan Abadi


Pee Mak Phra Khanong (พี่มาก..พระโขนง): Cinta Tanpa Batas


Blinded by Love - Karena Cinta Sungguh Membutakan


Kenikmatan Sederhana dalam Semangkuk Mi Ayam Seorang Pedagang Kaki Lima, Surabaya


Kopi Luwak - Nongkrong Aman Sambil Berbagi Kopi dan Gelak


Teluk Biru: Sambil Menyelam Tanam Terumbu


WTF Market 2.0 - Imajinasi, Mimpi, dan Masa Depan


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Pertama)


Interaksi di Galaksi


Ruang Tunggu Bandara