Tertinggal, Tertanggal

01 May 2015    View : 2508    By : Niratisaya


(I)
Satu sepatu
di atas rumput
sendiri,
tertanggal,
tak terjemput

Kering ditimpa nyalang matahari
tak punya kawan bertukar perih
tak punya lawan berbagi nyeri
ditinggal pergi si pemilik

 

Satu sepatu
di tengah laju waktu
terkelupas suka,
ditinggal duka,
berkubang lara

Menjerit dia dalam bisu;
meneriakkan satu nama
yang tak lagi ada dalam ingatannya
namun terus menggema

footstep on sand
(gambar diambil dari pixshark.com)

Satu sepatu
tergeletak dalam pengembaraan
telanjang si pemilik menyusuri bumi;
menjejaki dunia sambil memberang,
mengumbar nafsu jalang,
menanggalkan semua yang menempel di badan

 

Satu sepatu
punya si pemilik telanjang yang terus mengutuk
merutuk tanpa bentuk
menyumpah dalam suntuk
bersama hati yang tak mau diketuk

 

Niratisaya (KP Januwarsi)

Surabaya, 1107-0515

 

 

Puisi Artebia lainnya:




Niratisaya

Niratisaya a.k.a Kuntari P. Januwarsi (KP Januwarsi) adalah Co-Founder Artebia yang juga seorang penulis, editor, dan penerjemah.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Stigma dan Tradisi: Laki-laki, Perempuan... Mana yang Lebih Baik?


Serendipity - Serangkaian Kejutan dalam Karya Kedua Erisca Febriani


Pulau Sempu - Segara Anakan dan Hutan Terlarang


Ada Apa Dengan Cinta? 2 - Setelah Beberapa Purnama Terlewati


Lalu Abdul Fatah - Profesi, Delusi, dan Identitas Diri


Happy Squid Dan MatchaPekoe: Kuliner Unik Ala Bazar Tematik


Oost Koffie & Thee - Rumah Kopi dan Teh yang Menawarkan Lebih Dari Kenyamanan


Tiga Puluh Tahunan (Part 1)


5 Lagu Indonesia Tahun 90-an Mengesankan Versi Artebia


Adiwarna 2017: Karyakarsa - Eksposisi Daya Cipta dan Rasa DKV UK Petra


Narasi Rindu


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Tujuh)