Pupus, Hanyut, Lepas

09 Feb 2016    View : 2133    By : Tsaidun


tersungkur,
meratap dalam dekap kesenduan duka
ketika bilur luka membias dalam langkahnya

detak nadinya menjerit meraih kasihNya
seperti derita panjang menyertai sebuah kehidupan

geliat ke-aku-an mengajarkan sebuah kekufuran
menyeret,
melempar suara kebenaran

kemampuan untuk bangun sebagai hamba
pupus,
hanyut,
lepas dalam alur awal penciptaan

tetes sesal meluber merangkum lara
meresap di setiap sudut tulang
melahirkan benci,
membesarkan sesal

sejuta kata tanya melesat dari busur kemanusiaan
menembus qolb
membias membentuk cadas
gerak pengabdian terlukis lewat pejaman panjang

 




Tsaidun

Tsaidun adalah seorang spiritualis yang gemar membaca buku, khususnya psikologi dan filsafat. Pria yang sempat bekerja di salah satu perusahaan internasional ini lahir dan besar di Surabaya.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Om Telolet Om, Memanfaatkan Isu Viral Untuk Kemaslahatan Umum


Para Penjelajah Dunia : dari Vasco da Gama hingga Ibnu Battuta


Piknik Asyik Bersama Keluarga Di Pantai Teleng Ria


Teacher's Diary (Khid Thueng Withaya) (2014): Penghargaan Guru di Thailand


Bicara Tentang Orizuka - Menulis Adalah Passion, Bukan Occupation


De Oak Cafe Resto Surabaya


Burgerman - Burger Home-Made Khas Surabaya yang Selalu Bikin Ketagihan


Twist and Shout (Part 2)


Menuju Senja - Payung Teduh


Literasi Desember: Literaturia, Budaya Berpikir Kritis, dan Literasi Media (Bag. 2)


Jingga Senja Sewarna Darah


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Lima)