Kata-Kata Itu Telah Hilang Saat Kami Lahir

25 May 2017    View : 2216    By : Ferry Fansuri


Mei membara di kaki langit

Menghempaskan jiwa-jiwa kerdil

Kota itu terbakar hancur

Hanya debu yang tersisa

 

Rudal misil menari di udara

Bagai bintang berekor sembilan

Menyala berpijar menyusut

Gaza porak poranda terbelah

 

Segerombolan manusia kalah pergi

Bersama jiwa-jiwa lelah

Meninggalkan luka pedih

Menyeberangi titian padang pasir

Untuk menyembuhkan hati-hati sedih

 

Serdadu-serdadu perbatasan itu menghentikan mereka

Membentak keras

“Siapa pemilik kalian?”

“Suku apakah di dadamu?”

“Agama apa engkau puja?”

 

Mereka membisu mulut terkunci

Karena…

Kata-kata itu telah hilang saat kami lahir

 

 

Surabaya, Mei 2017

 

 

Sumber header: willcookson.wordpress.com


Tag :


Ferry Fansuri

Ferry Fansuri adalah seorang travel-writer kelahiran Surabaya yang juga berprofesi sebagai fotografer dan entrepreneur.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Ketika Media Sosial Menghilangkan Esensi Makhluk Sosial


Voici - Duo Multi Talenta Dari Surabaya


When the Star Falls - Yang Terjadi Ketika Bintang Terjatuh


Me Before You - Jojo Moyes and a Bowl of Warm Love Story


Sugar - Maroon 5: Kejutan Manis Di Pesta Pernikahan


Icip-Icip Seblak Zoss, Lebih Dari Sekadar Joss


Perpustakaan Bank Indonesia, Surabaya - Perpustakaan Umum Senyaman Perpustakaan Pribadi


Terbang Dengan Kursi Mabur Di Sindu Kusuma Edupark


The Backstage Surabaya (Bagian 1) : How To Start A StartUp


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Tujuh)


Cita-Cita Dirgantara


Merah Balada