MENGAPA?

22 Sep 2015    View : 2841    By : Tsaidun


Harusnya tidaklah lurus menjanjikan

Karena hari kemarin sekadar awal hari ini

Tak beda jauh, pandang kita terbatasi

Utuh, timbul dari bekas tapak terdahulu

Meleng, serapah mencuat menampar telinga

Bekas, lekat erat di setiap langkah kita

sumber ilustrasi: arst349.blogs.bucknell.edu

Jalan bercabang menghentikan langkah

Lantas kenapa dunia harus terlihat?

Jika pandang ini membentur tatap tak selaras

Bukanlah hukum yang ada

Kadang hamba melangkah melebihi-Nya

 

 

Header: prolificliving.com

 




Tsaidun

Tsaidun adalah seorang spiritualis yang gemar membaca buku, khususnya psikologi dan filsafat. Pria yang sempat bekerja di salah satu perusahaan internasional ini lahir dan besar di Surabaya.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Stigma dan Tradisi: Berhenti Belajar! Mari Mulai Berpikir dan Menciptakan


Petualangan bersama Einstein: Karyawisata ke Pabrik


Pantai Pelang


Gone Girl - Ketika Cinta Berakhir, Yang Tersisa Hanyalah Kematian


Prisca Primasari - Menulis Adalah Memberi Kado Pada Diri Sendiri


Dari Surga Belanja Menjadi Surga Makanan, Kedai Tunjungan City


Taman Patung Kuda Gunung Sari - Taman Segala Usia


Cita-Cita Dirgantara


Insya Allah - Bila Allah Sudah Berkehendak


Deja Vu: Pesta Ketiga WTF Market di Surabaya (Bagian 1)


Lepas (Tak) Bebas


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Kedua)