Sebilik Ruang

17 Mar 2015    View : 2192    By : Niratisaya


Masih nampak sepi di sana
Menguar,
menyaluti setiap sudut ruang itu
Sedangkan kehidupan, tak sejejak pun terlihat

Kecuali sebutir apel merah
Berselimut debu, tergeletak di atas meja
Di bagian pangkalnya tampak sebuah gigitan

Dan potongan kaca
Berserakan
Menyelimuti ruangan

Namun bukan jejak kekerasan
Karena dia telah pergi bersama kehidupan
Melainkan sisa nurani yang enggan sadar
Hingga ia terburai dan kehabisan masa



Niratisaya (KP Januwarsi)

Surabaya, 270914

 

 

Puisi Artebia lainnya:




Niratisaya

Niratisaya a.k.a Kuntari P. Januwarsi (KP Januwarsi) adalah Co-Founder Artebia yang juga seorang penulis, editor, dan penerjemah.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Raga Senja Berjiwa Fajar: Sebuah Renungan Kemerdekaan Untuk Pemuda


The Geography Of Bliss - Penggerutu yang Mencari Kebahagiaan


Pantai Pasir Putih Situbondo (Kawah Ijen Part 1)


The Swimmer (Fak Wai Nai Kai Ther): Ketika Persahabatan Menjadi Dendam


H.O.S Tjokroaminoto: Priyayi dengan Profesi Teknisi Sekaligus Politisi yang Berjiwa Pendidik


Mojok dan Makan Mi di Pojok II, Perak, Jombang


Pandu Pustaka: Perpustakaan Keteladanan Di Pekalongan


Tiga Puluh Tahunan (Part 2 - End)


HiVi - Siapkah Kau Tuk Jatuh Cinta Lagi


The Backstage Surabaya (Bagian 1) : How To Start A StartUp


Jalan Setail di Malam Ini


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Ketiga)