Pupus, Hanyut, Lepas

09 Feb 2016    View : 1940    By : Tsaidun


tersungkur,
meratap dalam dekap kesenduan duka
ketika bilur luka membias dalam langkahnya

detak nadinya menjerit meraih kasihNya
seperti derita panjang menyertai sebuah kehidupan

geliat ke-aku-an mengajarkan sebuah kekufuran
menyeret,
melempar suara kebenaran

kemampuan untuk bangun sebagai hamba
pupus,
hanyut,
lepas dalam alur awal penciptaan

tetes sesal meluber merangkum lara
meresap di setiap sudut tulang
melahirkan benci,
membesarkan sesal

sejuta kata tanya melesat dari busur kemanusiaan
menembus qolb
membias membentuk cadas
gerak pengabdian terlukis lewat pejaman panjang

 




Tsaidun

Tsaidun adalah seorang spiritualis yang gemar membaca buku, khususnya psikologi dan filsafat. Pria yang sempat bekerja di salah satu perusahaan internasional ini lahir dan besar di Surabaya.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Stigma dan Tradisi: Perempuan, Terlahir Sebagai Penghuni Neraka


Dimas-Lissa: Pudarkan Kapitalisasi Pendidikan Lewat Sekolah Gratis Ngelmu Pring


Cara Sembuh dari Penyakit Kronis a la Dr. Hong Joon Chun


Crazy Little Thing Called Love: Dari Itik Si Buruk Rupa Menjelma Menjadi Snow White yang Sesungguhnya


Blinded by Love - Karena Cinta Sungguh Membutakan


Rujak Cingur Ala Bu Dah


Marathon Kafe Recommended Di Malang


Misteri serta Sejarah Jatimulyo dan Mojolangu, Malang (Bag. 1)


Pasar Seni Lukis Indonesia 2015


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Empat)


Pria Asing Di Pos Kamling


Aku dan Kau