Pupus, Hanyut, Lepas

09 Feb 2016    View : 2135    By : Tsaidun


tersungkur,
meratap dalam dekap kesenduan duka
ketika bilur luka membias dalam langkahnya

detak nadinya menjerit meraih kasihNya
seperti derita panjang menyertai sebuah kehidupan

geliat ke-aku-an mengajarkan sebuah kekufuran
menyeret,
melempar suara kebenaran

kemampuan untuk bangun sebagai hamba
pupus,
hanyut,
lepas dalam alur awal penciptaan

tetes sesal meluber merangkum lara
meresap di setiap sudut tulang
melahirkan benci,
membesarkan sesal

sejuta kata tanya melesat dari busur kemanusiaan
menembus qolb
membias membentuk cadas
gerak pengabdian terlukis lewat pejaman panjang

 




Tsaidun

Tsaidun adalah seorang spiritualis yang gemar membaca buku, khususnya psikologi dan filsafat. Pria yang sempat bekerja di salah satu perusahaan internasional ini lahir dan besar di Surabaya.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Filosofi Pohon Pisang Pada Hubungan Ayah Dan Anak


Wisata Buang Cinta (Sehimpun Cerita)


Peneleh, Daerah Penuh Pesona dan Sejarah: Peneleh Gang VII


Hormones The Series Season 1: Realita Remaja Saat Ini (Part 1)


Alvi Syahrin - Semua Berawal Dari Mimpi Dan Kemudian Menjadi Nyata


Depot Asih Jaya, Pusat Soto Lamongan


my Kopi-O! Salah Satu Spot Nongkrong dan Ngobrol Asyik


Twist and Shout (Part 1)


Menuju Senja - Payung Teduh


Literasi Agustus: GRI Regional Surabaya - Muda untuk Sastra


Sajak Malam Dingin


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Empat)