MENGAPA?

22 Sep 2015    View : 2524    By : Tsaidun


Harusnya tidaklah lurus menjanjikan

Karena hari kemarin sekadar awal hari ini

Tak beda jauh, pandang kita terbatasi

Utuh, timbul dari bekas tapak terdahulu

Meleng, serapah mencuat menampar telinga

Bekas, lekat erat di setiap langkah kita

sumber ilustrasi: arst349.blogs.bucknell.edu

Jalan bercabang menghentikan langkah

Lantas kenapa dunia harus terlihat?

Jika pandang ini membentur tatap tak selaras

Bukanlah hukum yang ada

Kadang hamba melangkah melebihi-Nya

 

 

Header: prolificliving.com

 




Tsaidun

Tsaidun adalah seorang spiritualis yang gemar membaca buku, khususnya psikologi dan filsafat. Pria yang sempat bekerja di salah satu perusahaan internasional ini lahir dan besar di Surabaya.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Dari Hati Ke Hati: Sepiring Kupang Dan Ketangguhan Dalam Menjalani Kehidupan


Widyoseno Estitoyo: Pebisnis Muda, Aktivis Sosial, Dan Pekerja Seni


1001 Masjid di 5 Benua: Melancong dari Masjid ke Masjid


Gone Girl - Ketika Cinta Berakhir, Yang Tersisa Hanyalah Kematian


How Deep Is Your Love - Calvin Harris: Dalamnya Cinta Lewat Deep House Music


Depot Asih Jaya, Pusat Soto Lamongan


Perpustakaan Balai Pemuda Surabaya


Dieng: Sebentuk Nirwana di Indonesia - Edisi Setyaki dan Pesona Alam Dieng


Jazz Gunung 2015 - Indahnya Jazz Merdunya Gunung


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Enam)


Tiga Puluh Tahunan (Part 2 - End)


Setitik  Tuba