Aku Ingin Tahu #1: Jawaban dari Ratusan Pertanyaan

20 Mar 2016    View : 2806    By : Arkana


Judul Asli : Tell Me Why #1
Judul Terjemahan : Aku Ingin Tahu #1
Ditulis oleh : Arkady Leokum
Diterbitkan oleh : Quality Press
Diterjemahkan oleh : Dra. Rita S.S
Disunting oleh : Dr. Lyndon Saputra
Desain oleh  : David Pang
Genre : Pengetahuan populer
Koleksi :

Perpustakaan Pribadi


Jawaban yang ringkas dan akurat bagi ratusan pertanyaan yang diajukan oleh anak-anak. Diantaranya adalah dunia kita,bagaimana banyak hal dimulai, tubuh manusia, bagaimana makhluk lainnya hidup dan bagaimana banyak hal dibuat.

Mudah dibaca, bahasa tidak teknis dan ilustrasi yang jelas.

Hallo Artebianz,

Saatnya kita bermigrasi ke review buku dulu. Ya, sekarang Arka ingin berbagi sedikit pengetahuan dari buku ensiklopedia yang Arka miliki. Buku yang berjudul Aku Ingin Tahu #1, merupakan buku ensiklopedia yang memuat 205 pertanyaan dengan berbagai jawaban yang unik dan menarik. Dimulai dengan membahas dunia kita, bagaimana sesuatu dimulai, tubuh manusia, bagaimana makhluk-makhluk hidup lain hidup, hingga bagaimana segala sesuatu dibuat. Sekilas mengenai beberapa bab yang telah disebutkan, pada dasarnya buku ini berbeda dengan buku ensiklopedia yang pernah Arka bahas sebelumnya. Seperti contoh buku Einstein Jilid 1 dan Einstein Jilid 2, Bumi yang Bergolak, Karyawisata ke Pabrik, dan yang lainnya. Jika buku-buku sebelumnya membahas tema yang berbeda di setiap bukunya (Einstein Jilid 1, mengenai Sains dan Einstein Jilid 2, mengenai Sosial), maka buku yang berjudul Aku Ingin Tahu #1 membahas hampir keseluruhan hal-hal yang ada di sekitar kita.

 cover buku aku ingin tahu 1

 

 

Pertanyaan-Pertanyaan Unik Dalam Aku Ingin Tahu #1


1.  Dunia Kita : "Kapan zaman es berakhir?"

Seperti yang Artebianz ketahui, sebagian orang mengganggap Zaman Es sebagai sesuatu yang terjadi begitu lama sehingga tidak ada tanda yang tertinggal. Tetapi, tahukah Artebianz bahwa ahli geologi mengatakan bahwa sekarang kita baru saja mencapai akhir Zaman Es?

Kira-kira 25.000 tahun yang lalu, orang-orang yang mungkin tinggal di Amerika Utara bagian tengah melihat es sepanjang tahun. Terdapat dinding es yang besar yang membentang dari pantai ke pantai, dan es yang memanjang ke arah utara tanpa ujung. Inilah zaman es yang paling akhir, dan semua wilayah Kanada, kebanyakan di Amerika Serikat, dan sebagian negara-negara di Eropa bagian barat laut tertutup oleh lembaran  es yang sangat tebal. Namun, bukan berarti suhu di wilayah-wilayah yang tertutup es selalu dingin seperti es. Suhunya hanya sekitar 10 derajat lebih rendah di Amerika Serikat bagian Utara.
(Halaman 21)

Yang menyebabkan Zaman Es adalah karena musim panas sangat sejuk. Jadi tidak terdapat cukup panas selama bulan-bulan musim panas untuk mencairkan es dan salju musim dingin. Tetapi zaman es sebenarnya terdiri dari empat periode. Selama masing-masing periode , es terbentuk dan berlanjut dan kemudian mencair kembali ke arah Utara, dan hal ini terjadi empat kali. Periode-periode dingin disebut "glasiasi", dan periode-periode panas disebut "interglasial"
(Halaman 21-22).


Baca Juga : Petualangan bersama Einstein: Safari


2. Bagaimana Segala Sesuatu Dimulai : "Bagaimana hari-hari dalam seminggu dinamakan?"

Berbicara mengenai nama-nama hari, pastinya Artebianz tau nama-nama hari dalam seminggu, bukan? Tapi, pernahkan terpikirkan oleh kalian tentang bagaimana nama-nama hari tersebut dinamakan. Seperti contoh, "Kenapa hari libur selalu bernama hari Sabtu dan Minggu?" atau "Kenapa hari ini dinamakan hari Senin?" atau bisa jadi seperti ini "Apakah nama-nama hari tersebut memiliki filosofi atau sejarahnya?". Nah Artebianz, pertanyaan-pertanyaan di atas dapat kalian temukan jawabannya dengan membaca buku Aku Ingin Tahu #1, khususnya pada Bab Bagaimana Segala Sesuatu Dimulai. Yuk, disimak review di bawah ini.

Ada suatu waktu dalam sejarah awal manusia ketika hari-hari tidak diberi nama. Alasannya sangat sederhana. Karena manusia tidak menemukan minggu. Pada waktu itu, satu-satunya pembagian waktu adalah bulan dan ada terlalu banyak hari dalam satu bulan untuk diberi nama sendiri-sendiri. Tetapi ketika manusia mulai membangun kota-kota, mereka ingin mempunyai hari istimewa untuk berdagang, maka dinamakan hari pasar. Kadang-kadang hari-hari pasar ini ditetapkan setiap hari kesepuluh. Kadang-kadang pula setiap hari ke tujuh atau setiap hari ke lima. Orang-orang di Babilonia memutuskan hari hari pasar harus jatuh pada hari ke tujuh. Pada hari di mana mereka tidak bekerja, tetapi bertemu untuk berdagang untuk mengadakan kegiatan keagamaan.
(Halaman 77)

Kini, kita memperoleh nama-nama hari bukan dari bangsa Romawi tetapi dari bangsa Anglo-Saxon, yang menamai sebagian besar dari hari-hari menurut nama dewa-dewa mereka, yang kurang lebih sama dengan dewa-dewa bangsa Romawi.

Hari matahari menjadi 'Sunnandaeg' atau Sunday (Minggu). Hari bulan dinamakan 'Monandaeg' atau Monday (Senin). Hari Mars menjadi hari Tiw, yaitu dewa perang mereka. Ini menjadi 'Tiwesdaeg' atau Tuesday (Selasa). Hari Merkurius, yaitu dewa 'Woden' diberikan menjadi Wednesday (Rabu). Hari Romawi Jupiter, dewa Guntur, menjadi hari Guntur dewa 'Thor', dan ini menjadi Thursday (Kamis). Hari berikutnya dinamakan 'Frigg', istri dewa Odin, dan menjadi Friday (Jumat). Hari Saturnus menjadi 'Saeterbsdaeg', terjemahan dari bahasa Romawi, dan kemudian menjadi Saturday (Sabtu).
(Halaman 78)

Nah, bagaimana menurut Artebianz, keren dan unik, bukan? Dan masih terdapat banyak sekali pertanyaan-pertanyaan unik yang ada di dalam buku ini.

Baca Juga : 1001 Fakta yang Sulit Dipercaya: Mengejutkan Pikiran, Tidak Mungkin, dan Aneh!

 

 

Kesan-Kesan Saat Membaca Ensiklopedia Aku Ingin Tahu #1

Saya suka membaca buku. Apa pun jenis atau genrenya. Tapi, dengan membaca ensiklopedia ini dapat menambah pengetahuan baru yang sebelumnya belum kita ketahui. Dijamin, membaca ensiklopedia juga bisa bikin 'ketagihan' membacanya.

 

 

Arkana.

 


Tag :


Arkana

Arkana a.k.a Laura Lidya Monica Putri adalah seorang kutu buku, Thai-Holic (penggemar Film Thailand), yang memiliki hobi menulis.

Profil Selengkapnya >>

Review Buku Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Stigma dan Tradisi: Berhenti Belajar! Mari Mulai Berpikir dan Menciptakan


Girls in the Dark - Hal-Hal yang Terjadi Ketika Sekelompok Gadis Berkumpul dalam Gelap


Terbang Dengan Kursi Mabur Di Sindu Kusuma Edupark


The Grand Budapest Hotel - Mereka Yang Layak Disebut


Dimas-Lissa: Pudarkan Kapitalisasi Pendidikan Lewat Sekolah Gratis Ngelmu Pring


Mojok dan Makan Mi di Pojok II, Perak, Jombang


Patbingsoo - Yang Gurih-Manis Ala Korea di Surabaya


Pengelanaan Sempurna


Menuju Senja - Payung Teduh


Adiwarna 2016: Refraksi - Changing Your Perspective


Nyata dan Ilusi


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Enam)