Masa (II)

03 Nov 2015    View : 2779    By : Tsaidun


Ketika pijar merambah

menghiasi alam 

Membuat setiap ciptaanNya terbangun dari mimpi

 

Namun,

keengganan terbalut kemalasan

Hingga jiwa terselimutkan,

angan memeluk erat

 

Meski kicau indah memanggil

Isyarat bagi mereka yang merasa hidup

 

Moment between life and death
Illustration source: here.

 

Manakala putaran pijar menyengat

Peluh penyesalan merambah di sekujur tubuh

 

Cuma bayang yang terengkuh

 

Luluh lantak jika kaki cuma berdiri

Di sana,

menanti pertanyaan setiap apa yang teranugerahkan

 

Manakala pijar mulai meredup

Kelu, lelah,

merangkai langkah yang mulai goyah

 

Rasa memohon untuk tetap dalam keinginan

Telah berlalu,

seperti waktu tak terhentikan

 

 

Header illustration source: here.






Tsaidun

Tsaidun adalah seorang spiritualis yang gemar membaca buku, khususnya psikologi dan filsafat. Pria yang sempat bekerja di salah satu perusahaan internasional ini lahir dan besar di Surabaya.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Om Telolet Om, Memanfaatkan Isu Viral Untuk Kemaslahatan Umum


Simple Thinking About Blood Type 3


Pantai Sedahan: Sebuah Keindahan Tersembunyi


Present Perfect: Seandainya Waktu Dapat Diputar Kembali


Nicoline Patricia Malina: Fotografer Cantik Muda Berbakat


Marugame Udon - Delicacy in Simplicity


Taman Apsari, Keteduhan di Tengah Hiruk Pikuk Kota


Pengelanaan Sempurna


Blinded by Love - Karena Cinta Sungguh Membutakan


Literasi Desember: Festival Literasi Akbar Bersama Literaturia


Biru, Rindu


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Tujuh)