Present Perfect: Seandainya Waktu Dapat Diputar Kembali

Hai Artebianz, kali ini saya akan membahas mengenai sebuah short movie yang cukup membuat saya terharu dan meneteskan air mata.

Film yang berjudul Present Perfect yang dirilis tahun 2014 ini menceritakan tentang seorang wanita bernama Pam. Pam diminta tolong oleh sang Kakak untuk mengurus anak kakaknya, karena sang Kakak sedang memiliki urusan di luar negeri. Pertama kali saat Pam mendapat tugas sebagai ‘baby sitter-nya’ UK (baca: YuKe), nama si gadis kecil, Pam merasa belum pernah bertemu dengannya dan belum pernah mengurus anak kecil sekali pun.

gambar diambil dari tmloverz.blogspot.com

Maka dari itu, Pam meminta sahabatnya, Tid, untuk membantunya mengurus UK. Di hari pertama UK tinggal bersama sang Bibi, Pam, UK hanya bersikap diam dan sambil menggambar untuk melepas rasa bosannya. Namun, saat Tid datang, tak lama kemudian UK menangis. Gara-gara Tid secara berturut-turut menanyakan keberadaan sang Ibu dan jika sang Ibu tidak pulang apakah yang akan terjadi. Mendengar pertanyaan seperti tentu saja membuat UK menangis. Lalu, Pam mencari sesuatu untuk meredakan tangis UK dengan memberikan UK sebuah earphone yang memainkan lagu-lagu klasik (relaxing music). Walhasil, UK diam seketika.

Baca juga: Teacher's Diary (Khid Thueng Withaya) (2014): Penghargaan Guru di Thailand

Di hari-hari berikutnya, Pam mencoba mendekatkan diri kepada UK dengan membawanya ke tempat kerjanya di sebuah perpustakaan. Di perpustakaan tersebut UK merasa sangat antusias dengan memandangi lukisan-lukisan yang ada di sana. Dan sesekali UK mencoba menarik perhatian Pam dengan berlari atau membuat sedikit kegaduhan agar Pam meliriknya.

Menjelang ulang tahun UK yang ke-5, sang Kakak menelepon Pam dan mengatakan bahwa ia tidak bisa kembali saat UK berulang tahun, karena urusannya masih belum selesai. Mendengar hal itu, UK langsung menangis. Tidak tega melihat UK menangis, maka Pam mengajak UK mengambil uang dan berbelanja untuk mempersiapkan ulang tahunnya.

Di hari-hari berikutnya, Pam mengajak UK bermain sambil menaiki sebuah perahu. Di sanalah Pam bertemu dengan Tam, mantan pacarnya dulu. Tam menanyakan beberapa pertanyaan dan meminta Pam untuk makan malam bersama. Mendengar hal itu, UK langsung memberikan Pam dengan kode menggelengkan kepala, karena hari ini ulang tahunnya. Dan Pam mengatakan hal tersebut kepada Pam.

gambar diambil dari youtube.com

Menjelang tengah malam, ternyata UK tertidur selepas bermain dengan Pam sejak siang. Sejenak, Tid mengajak Pam untuk menanyakan ke manakah ia bersama UK sejak siang dan Pam mengatakan bahwa mereka bermain perahu. Lalu Tid menanyakan apakah Pam bertemu dengan Tam. Pam mengatakan itu hanyalah sebuah kebetulan. Tid mengatakan bahwa lebih baik tidak mengingat Tam dan segala kejadian yang telah menimpanya dulu. Hanya sakit hati yang akan ia rasakan. Karena itu, Pam merasa lebih baik ia mencoba untuk membuka hati kepada tentangganya yang selama ini membantunya dalam ulang tahun UK: Best.

Baca juga: Crazy Little Thing Called Love: Dari Itik Si Buruk Rupa Menjelma Menjadi Snow White yang Sesungguhnya

Setelah menyiapkan kue ulang tahun UK,  Tid dan Best kembali pulang ke apartemen masing-masing. Namun, saat hendak keluar, datanglah Tam yang sedang membawa sebuah kado. Secara refleks, Tid langsung menarik tangan Best untuk menjauh, agar dapat memberi ruang berbicara antara Pam dan Tam.

gambar diambil dari wemisstiaom.blogspot.com

Apa yang terjadi sebenarnya antara Pam dan Tam?

Mau tau bagaimana kelanjutan selanjutnya?

Sila tonton sendiri, ya . Karena kali ini saya tidak akan membocorkan ending-nya.

Film ini mengajarkan kita bahwa apa yang telah kita lakukan di masa lalu tidak dapat dikembalikan lagi. Karena kita akan menyesal setelah kita sadar bahwa apa yang kita lakukan adalah salah. Sesuai dengan judul film-nya, Present Perfect: Seandainya Waktu Dapat Diputar Kembali.

hanyaspik.blogspot.com

Baca juga: Seven Something: Saat Cinta Berubah Setiap 7 Tahun

Profil Film Present Perfect - If You Could Turn Back Time: