Menikmati Sepetak Keindahan Bali di Tegal Wangi
31 Jan 2017 View : 2595 By : Niratisaya
Dunia mengenal Bali sebagai salah satu spot berlibur yang serbalengkap. Semua berkat keindahan alam, kebudayaan, dan kesenian yang terjaga dengan baik di pulau yang mendapat julukan Pulau Dewata ini. Saking populernya, nyaris semua orang asing mengenal Bali lebih dulu ketimbang Indonesia.
Sebagai pulau, tentu saja, destinasi liburan yang banyak dikunjungi di Bali adalah pantai. Dua pantai yang kerap menjadi sasaran berlibur wisatawan tentu saja Pantai Kuta dan Pantai Jimbaran.
Semestinya sebagai seorang wisatawan yang baik dan kekinian, saya lebih dulu mengunjungi dua pantai itu. Apalagi ini adalah pengalaman pertama saya mengunjungi Bali. Tapi seorang teman saya yang lebih berpengalaman menyarankan agar kami mencari pantai yang lebih sepi dan cocok untuk berlibur. So, we asked around and some people suggested us to go to Tegal Wangi. Pantai yang berada di Desa Adat Jimbaran, Kecamatan Kuta Selatan.
Baca juga: Goa Lawah yang Berselimut Sejarah
Menuju Pantai Tegal Wangi
Nggak seperti kebanyakan pantai populer di Bali, untuk sampai ke salah satu pantai di Bali Selatan ini, nggak mudah. Ini karena Pantai Tegal Wangi ada di bawah Pura Tegal Wangi, yang berada di atas bukit kapur.
Saya dan teman menggunakan Ayana Resort sebagai patokan untuk menuju Pantai Tegal Wangi. Penginapan ini berada nggak jauh dari Pura Tegal Wangi. Artebianz akan menemukan petunjuk jalan menuju Pura Tegal Wangi. Kemudian, Artebianz harus turun melewati jalan setapak (kurang lebih 20 meter).
Artebianz harus berhati-hati sewaktu turun, karena Pantai Tegal Wangi masih tergolong pantai yang jarang dikunjungi, jalan setapak ini cukup steep. Sebagai ganti keramaian pengunjung pantai yang ramai, jalan setapak yang agak terjal itu setimpal. Karena begitu sampai di pantai yang berjarak 30 menit dari Bandara Ngurah Rai ini…. Boy, Artebianz! Yakinlah, semua usahamu bakal setimpal.
Baca juga: Pulau Sempu yang Keindahannya Mulai Merepuh
Pantai Tegal Wangi dan Keindahannya yang Tersembunyi
Awalnya saat mendengar nama Tegal Wangi, saya membayangkan pantai ini akan berada di dekat ladang. Ternyata saat sampai, yang saya temukan bukan ladang seperti dalam bayangan, tapi pepohonan.
Dengar punya dengar, nama “Tegal Wangi” untuk pantai ini berasal dari letak pantai ini yang berada di sekitar pepohonan rindang—yang konon dulunya adalah perkebunan. Bisa jadi, wangi itu disebabkan keberadaan pura yang ada di ujung bukit.
Sebenarnya, Artebianz bisa menikmati keindahan Pantai Tegal Wangi tanpa harus turun. Karena dari tebing Artebianz bisa melihat pantai berpasir putih yang bertemu laut berwarna biru kehijauan. Tapi selain mendapatkan selfie atau wefie, kamu nggak bisa merasakan yang lebih. Lagi pula, apalah artinya main ke pantai kalau nggak ke pantai.
Yang membedakan Pantai Tegal Wangi dengan pantai yang pernah saya kunjungi adalah pasirnya. Alih-alih lembut, bulir-bulir pasir di Pantai Tegal Wangi cukup besar. Berjalan telanjang kaki di pantai ini jadi semacam terapi tersendiri.
Bonus lain perjalanan saya kali ini?
Pantainya sepi!
Hanya ada sekelompok wisatawan mancanegara yang terdiri dari lima orang. Jadi, saya dan teman saya bisa menikmati keindahan pantai Tegal Wangi dengan leluasa. Mulai dari kerindangan pepohonan yang ada di sekitar, tebing-tebing bukit kapur tinggi yang warnanya kontras dengan pemandangan sekitar, sampai deburan ombak.
Di Pantai Tegal Wangi, Artebianz bisa berpose seantik mungkin di sini tanpa dilirik sinis banyak orang atau berebut spot. Jadi, nikmati waktu Artebianz di sini
Sewaktu mengunjungi Pantai Tegal Wangi, saya dan teman nggak mengeluarkan biaya tambahan selain bensin dan tekad bulat berada di bawah sengatan matahari.
Saya sarankan Artebianz untuk datang ke Pantai Tegal Wangi sekitar pukul dua siang, menikmati keindahan tebing bukit kapur, pantai dan deburannya di pasir putih. Sebelum akhirnya menyaksikan keindahan matahari tenggelam di pantai Desa Adat Jimbaran ini.
Source: kintamani.id
Tentu saja, menikmati keindahan di sini juga berarti menjaga keindahan dan kebersihannya. Jadi, kalau Artebianz dengan pantai yang indah tanpa sampah—Artebianz juga mesti meninggalkan Pantai Tegal Wangi dalam keadaan indah dan bersih.
Baca juga: Menanam Terumbu Sambil Menyelam di Teluk Biru
Have a great day,
N

Niratisaya a.k.a Kuntari P. Januwarsi (KP Januwarsi) adalah Co-Founder Artebia yang juga seorang penulis, editor, dan penerjemah.
Profil Selengkapnya >>