Nongkrong sekarang ini menjadi salah satu kebutuhan vital bagi muda-mudi Indonesia. Apalagi kalau Artebian seorang pelajar. Nongkrong bukan sekadar tentang berkumpul dengan teman, tapi pada perkembangannya kegiatan duduk-duduk asyik bareng teman atau sendirian—my condolence for you, fellow jomloers—tapi juga menjadi penghiburan. Satu per satu entrepreneur muda Indonesia pun mulai melirik bisnis fnb.
Patbingsoo. Es krim ala Korea Selatan yang lembut, manis, tapi nggak bikin eneg. Tapi, Patbingsoo ternyata nggak cuma menyediakan es krim. Ada menu-menu lain yang bisa bikin Artebianz emoh meninggalkan kedai ini.
Berawal dari pengalaman pribadi saya yang tidak mengenakkan saat menggunakan toilet di sebuah mal, berikut ini review 7 mal dan tempat nongkrong dengan toilet yang asyik di Surabaya.
Ratusan cafe sudah berdiri di Malang dalam beberapa tahun terakhir. Artebia mencoba menjelajahi beberapa cafe di antaranya dalam waktu sehari saja. Mari kita simak ulasan tentang marathon empat cafe recommended di Malang.
Mencari sebuah tempat nongkrong adalah sebuah hal yang menyenangkan dan mudah, asalkan kita menemukan tempat dengan ambiance yang oke dan mendapatkan pelayanan yang baik. Or at least decent. Tapi, mencari tempat makan yang enak berbeda.
Matcha Cafe Surabaya beralamat di Jl. Raya Kupang Indah no.21 Surabaya. Kafenya mungil nyempil, tapi olahan greentea matcha-nya bukan abal-abal, asli Jepang dan terasa privat untuk curhat.
Sudah lama saya mengetahui keberadaan Burgerman, burger khas Surabaya, yang diperkenalkan pada saya sebagai salah satu burger independen (non-franchise) yang berhasil bertahan lebih dari lima tahun—delapan tahun lebih tepatnya. Mendengar itu, tentu saja saya langsung tertarik dan berpikir, apa yang bisa membuat Burgerman bertahan begitu lama. Bukan jenis franchise pula.
Tapi….
Kedai Tua Baru, namanya unik sehingga membuat saya terusik untuk segera mengunjunginya. Berawal dari lapar mata, akhirnya saya tidak tahan untuk tak meninjau langsung tempat makan tersebut. Namun, saya sedikit menyesal ketika datang ke sini sendirian. Mengapa?
Sejak zaman dulu, rasanya kebutuhan manusia untuk nongkrong—kalau kata kami warga Surabaya nyangkruk—adalah salah satu hal yang nggak terhindarkan. Kalau dulu nongkrong menjadi ajang bersosialisasi, sekarang acara duduk ngobrol ngalor-ngidul ini berevolusi menjadi ajang menyosialisasikan diri dan membangun citra diri.
Sudah lama saya tahu tentang keberadaan Libreria Eatery. Tapi karena saya adalah saya, butuh waktu lebih lama lagi sebelum saya akhirnya memantapkan diri, mencengklang tas, menyeret kaki, dan mengistirahatkan diri dari pekerjaan ke salah satu tempat nongkrong asyik di daerah Surabaya bagian timur ini.
Sudah lama terkenal dengan ice cake-nya, saya baru mencicipi kelezatan es krim artisan ala La Ricchi kemarin (25/07). And it's official! La Ricchi menjadi salah satu tempat yang saya rekomendasikan buat kamu, Artebianz. Kenapa? Go and read this article.
Berawal dari niat untuk mengintip Festival Fotografi Surabaya (FFS) yang diadakan di Ciputra World, saya dan partner in crime saya, Amidah, berakhir di Omnivoro secara “nggak sengaja”. Bisa dikatakan kami dijebak oleh permainan musik keroncong perut kami.