MENGAPA?

22 Sep 2015    View : 2818    By : Tsaidun


Harusnya tidaklah lurus menjanjikan

Karena hari kemarin sekadar awal hari ini

Tak beda jauh, pandang kita terbatasi

Utuh, timbul dari bekas tapak terdahulu

Meleng, serapah mencuat menampar telinga

Bekas, lekat erat di setiap langkah kita

sumber ilustrasi: arst349.blogs.bucknell.edu

Jalan bercabang menghentikan langkah

Lantas kenapa dunia harus terlihat?

Jika pandang ini membentur tatap tak selaras

Bukanlah hukum yang ada

Kadang hamba melangkah melebihi-Nya

 

 

Header: prolificliving.com

 




Tsaidun

Tsaidun adalah seorang spiritualis yang gemar membaca buku, khususnya psikologi dan filsafat. Pria yang sempat bekerja di salah satu perusahaan internasional ini lahir dan besar di Surabaya.

Profil Selengkapnya >>

Puisi Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Mengasah Rasa Lewat Kehidupan dan Gelombang Ujian


Supernova Akar


Jelajah Pantai Pacitan: Pantai Watu Karung


Ada Apa Dengan Cinta? 2 - Setelah Beberapa Purnama Terlewati


Widyoseno Estitoyo: Pebisnis Muda, Aktivis Sosial, Dan Pekerja Seni


Mirota dan Segala yang Berbau Jawa


Patbingsoo - Yang Gurih-Manis Ala Korea di Surabaya


Bersama Sebuah Buku dan Sebatang Rokok


Kun Anta - Humood Al Khuder: Jadilah Diri Sendiri


Foodiology TEDxTuguPahlawan, Ketika Makanan Lebih dari Sekadar Penahan Lapar


Tertinggal, Tertanggal


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Empat)