Omnivoro Ciputra World, Fusion Cafe untuk Para Omnivora

24 May 2015    View : 11474    By : Niratisaya


Berawal dari niat untuk mengintip Festival Fotografi Surabaya (FFS) yang diadakan di Ciputra World, saya dan partner in crime saya, Amidah, berakhir di Omnivoro secara “nggak sengaja”. Bisa dikatakan kami dijebak oleh permainan musik keroncong perut kami.

Kami berdua pun sepakat untuk mengubah rute, dari tiap sudut pameran yang ada di keempat lantai mal yang berlokasi di Jalan Mayjen Sungkono langsung melesat ke lantai tiga, tempat berbagai restoran dengan masing-masing specialty dan desain yang begitu khas. Saking menariknya, saya sampai bingung—tempat mana yang mestinya jadi penyumpal singa-singa kelaparan di perut saya dan partner in crime saya. Plus, rata-rata kami belum pernah mengunjungi atau mendengar sebagian besar restoran-restoran tersebut.

Dasar cewek, saya dan Amidah akhirnya memutuskan untuk mampir ke Omnivoro karena tertarik dengan promo diskon 50% untuk piza dan kopi. Walau begitu membuka buku menu kami berdua malah jadi bingung milih karena seperti namanya, Omnivoro punya berbagai jenis makanan. Dari yang khusus untuk pecinta daging, pecinta makanan manis, pecinta makanan gurih, pecinta makanan Itali, atau masakan khas negeri sendiri.

Bagian dalam Omnivoro(bagian tengah Omnivoro)

(Trivia no. 1: omnivoro berasal dari kata omnivora yang berarti makhluk pemakan segalanya, baik tumbuhan maupun daging)

 

Para Omnivora Ngumpul di Omnivoro

Setelah membolak-balik menu, dan memikirkan Artebianz—khususnya yang ada di Surabaya atau pengin main ke kota Pahlawan ini, saya dan Amidah memutuskan mencoba dua menu dari dua negara yang berbeda: Chicken Mushroom Pizza (Itali) dan Chicken Black Pepper Bento (Jepang).

Untuk chicken mushroom pizza Omnivoro, dalam satu kata saya mengatakan delizioso—enak!

Chicken Mushroom Pizza

Berbeda dengan roti piza ala Pizza Hut yang tebal, piza Omnivoro terbilang tipis persis wujud aslinya di negara asalnya. Meski demikian, ini bukan pertama kalinya saya dan Amidah mencicipi piza semacam ini. Kami pernah mencicipi piza yang tipis di Heerlijk Gelato. Tapi begitu menggigit piza pesanan kami, kesamaan pengalaman saya dan Amidah soal piza tipis berhenti sampai di sana. Sementara Amidah menyukai Bello Pizza kreasi Heerlijk Gelato yang lebih didominasi rasa saos tomat, bawang bombay, dan paprika; saya lebih menyukai piza olahan Omnivoro karena adonan rotinya yang lebih krispi dan garing. Selain itu, piza Omnivoro nyaris nggak menambahkan saos tomat, tapi saya bisa mencecap rasa yang nyaris sama. And since I love mushroom, so I gotta give all my heart to Omnivoro’s chicken mushroom pizza.

Paling nggak sampe ada yang mengalahkan rasanya, muehehehe….

Untuk harga, karena sedang promo, saya hanya perlu merogoh kocek Rp45.000,-. Dan Rp30.000,- untuk ice lemon tea, yang menurut saya cukup pricey, considering there's nothing special about it. But it’s for you, Artebianz. So, I’m doing this once in a while nongsky thingy. Seharusnya saya memilih mocktail—yang harganya tidak terlalu berbeda jauh. Terutama mocktail apple mint yang bikin heboh dan memecah belah pelanggan Omnivoro. Some people love, while others think that there’s nothing special about it.

Lain menu makan siang saya, lain pula rasa menu pilihan Amidah, chicken black pepper bento, yang terbilang lengkap. Lebih lengkap ketimbang menu bento yang biasa saya makan.

Chicken Blackpepper Bento

Dalam satu kotak bento terdapat daging sapi bumbu lada hitam yang digoreng dengan balutan tepung dan dimasak bersama bawang bombay dan kawan-kawan, kemudian disajikan bersama saus teriyaki, salad (wortel dan kubis), nasi, dan beberapa potong buah (pepaya, semangka, dan melon). Untuk menu bento, Omnivoro memberi label harga Rp50.000,-. Kecuali kalau Artebianz pengin mengganti nasi putih dengan nasi goreng. Kalau pengin nyoba variasi menu makan bento kamu dengan nasi goreng, Artebianz harus menambah Rp10.000,-.

(Trivia no. 2: bento istilah dalam bahasa Jepang yang berarti menu take-out satu porsi atau kotak bekal makanan yang dibawa seseorang dari rumah).

 

Rincian Detail Omnivoro

Ada beberapa bagian ruangan di Omnivoro. Yang pertama bagian mirip rumah teras yang nyambung dengan bagian dalam mal Ciputra World, membuat para pelanggan bisa mengamati para pelanggan di restoran-restoran tetangga Omnivoro. Kedua, bagian dalam yang bersebelahan dengan counter tempat para pegawai Omnivoro meramu minuman, etalase kue, dan meja kasir. Dan bagian ketiga—yang cukup seru—adalah bagian balkon sekaligus area untuk para perokok yang nyambung langsung dengan pemandangan luar kota Surabaya dari lantai tiga Ciputra World.

Bagian Balkon Omnivoro(balkon Omnivoro, diambil dari akun FB Omnivoro)

Di ruangan ini, Omnivoro memberi ekstra perhatian; mereka menyediakan kursi yang lebih banyak dan variatif dibandiang dua ruangan yang lain. Bahkan di sana ada tempat duduk yang mirip tempat duduk di tepi kolam renang atau pantai, di mana pelanggan bisa duduk selonjor dan menikmati pemandangan Surabaya.

Sayangnya, saat itu saya datang siang hari, jadi view di bagian balkon kurang oke—dan cukup panas karena Omnivoro menutup bagian ini dengan kaca dan hanya menyediakan beberapa kipas angin. Mungkin, kalau sore atau malam hari cukup asyik dan suasana lebih dingin. Buat Artebianz yang pengin dinner romantis, diromendasikan nyoba ruangan ini.

Asal tahan dengan asap rokok Laughing

Untuk pelayanan, terbilang lumayan oke. Para pegawai Omnivoro cukup ramah dan tangkas dalam melayani. Tapi sayangnya, sewaktu memesan piza, mereka lupa menyertakan saos tomat. Walhasil, pelanggan harus berjalan meninggalkan meja dan meminta sendiri di counter.

Omnivoro

Fasilitas lain, ada sambungan Wi-Fi milik Omnivoro. Tapi baik saya maupun Amidah tidak menggunakan fasilitas ini. Jadi, saya tidak tahu bagaimana kecepatannya. Untuk colokan, idem. Kami murni datang ke Omnivoro untuk meninabobokan para pemain orkes keroncong.

With all this, would I go again to Omnivoro? You bet I will, Artebianz—asal ada alasan istimewa yang mengizinkan saya menikmati kopinya, yang bulan ini (Mei 2015) juga sedang promo, dan hidangan yang lain sambil duduk di bagian balkon menikmati pemandangan Surabaya.

 

Alamat Ciputra World Mall Lt. 3 No. 11
Jam operasi 10:00-22:00 (setiap hari)
Telepon +62 31 51200080
Faks +62 31 51200070
Pembayaran tunai, kartu debit, Visa, Mastercard
Twitter @omnivorofc
Facebook omnivoro.fc

 

Peta Mal Ciputra World Surabaya

 

 

Tempat nongkrong asyik lainnya:


Tag :


Niratisaya

Niratisaya a.k.a Kuntari P. Januwarsi (KP Januwarsi) adalah Co-Founder Artebia yang juga seorang penulis, editor, dan penerjemah.

Profil Selengkapnya >>

Nongkrong Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Filosofi Pohon Pisang Pada Hubungan Ayah Dan Anak


Widyoseno Estitoyo: Pebisnis Muda, Aktivis Sosial, Dan Pekerja Seni


Tentang Gaya Penceritaan Orizuka - Dari Manisnya Cinta Sang Pangeran Hingga Pahitnya Skripsi (II-The End)


Ada Apa Dengan Cinta? 2 - Setelah Beberapa Purnama Terlewati


Sugar - Maroon 5: Kejutan Manis Di Pesta Pernikahan


Kober Mie Setan, Gresik Kota Baru


Coffee Bean & Tea Leaf Surabaya Town Square


Penelusuran dan Napak Tilas Reruntuhan Situs Candi Pendharmaan Ken Angrok di Kabupaten Malang (Bagian 2)


Literasi Oktober: Goodreads Surabaya, Faisal Oddang, dan Puya ke Puya


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Empat)


Cheongsam Bunga Teratai Mei Lien


Kepada Yang Terkasih