Piknik Asyik Bersama Keluarga Di Pantai Teleng Ria

06 May 2015    View : 13486    By : Amidah Budi Utami


Akhir pekan kemarin yang kebetulan long weekend (Jum'at-Sabtu-Minggu libur) saya pulang ke Trenggalek. Long weekend adalah waktu yang tepat berjumpa dengan ibu dan sanak saudara lainnya. Setelah hari Jum'at dan Sabtu saya habiskan di rumah saja, akhirnya kami merencanakan piknik keluarga di hari Minggu. Kami memutuskan akan berpiknik di Pantai Teleng Ria, Kabupaten Pacitan.

 

Menuju Pantai Teleng

Perjalanan dari rumah saya yang beralamat di Kecamatan Panggul, Kabupaten Trenggalek menuju Pantai Teleng Ria, Kabupaten Pacitan, menempuh waktu sekitar satu jam perjalanan dengan berkendara mobil. Kami melalui jalur lintas selatan yang baru selesai dikerjakan beberapa tahun yang lalu. Kondisi jalan mulus, lebar, berliku-liku dan naik turun layaknya naik roller coaster. Kadang-kadang di sebelah selatan jalan raya terlihat pantai dan laut yang indah. Ingin rasanya menghentikan mobil dan mampir ke sana. Tapi kami harus konsisten dengan tujuan awal, yaitu Pantai Teleng.

jalan lintas selatan panggul (trenggalek) - pacitan(perjalanan dari rumah saya ke pantai teleng : lebar, mulus, naik turun, berliku, berpemandangan pantai di sisi selatan)

Bagi Artebianz yang datang dari arah yang berbeda, bisa langsung menuju pusat kota Pacitan. Pantai Teleng Ria hanya berjarak  sekitar 3 Km dari pusat kota. Hanya butuh waktu 10 menit mencapai Pantai Teleng Ria dari Alun-alun kota.

peta lokasi pantai teleng ria(peta lokasi pantai Teleng Ria)

Tarif masuk pantai Teleng Ria 10.000 rupiah per orang di hari Minggu, sedangkan tarif parkir mobil 5.000 rupiah per mobil.

 

Wisata Kuliner Seafood

Alasan kami berpiknik di pantai Teleng Ria adalah kuliner seafood-nya. Seafood nomer satu dijual murah di pantai Teleng Ria. Mulai dari udang kecil, udang besar, cumi-cumi, ikan hiu, ikan tengiri, sampai ikan teri ada di sini. Semuanya sudah digoreng dan siap dimakan.

wisata kuliner seafood di pantai teleng ria(wisata kuliner seafood di Pantai Teleng Ria)

Jadi jika Artebianz ingin berpiknik di sini, Artebianz hanya perlu membawa nasi dan minuman saja, lauknya bisa dibeli di tempat dengan harga yang terjangkau.

 

Piknik Di Bawah Pohon Pinus

Pantai Teleng memiliki bibir pantai yang cukup panjang, melintang dari barat sampai timur. Di sepanjang pantai ditanami pohon pinus yang masih relatif pendek namun sudah cukup nyaman digunakan untuk tempat piknik. Matahari saat itu sedang terik-teriknya sehingga pohon pinus menjadi tempat berlindung yang paling nyaman. Kami segera menuju pohon-pohon rindang itu dan menggelar tikar di bawahnya. Kami siap menyantap berbagai seafood yang barusan kami beli. Saatnya makan enak bersama keluarga tercinta di alam terbuka. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

piknik asyik di pantai teleng(piknik asyik bersama keluarga, let me introduce them, they are my family, my favorite people)

Berenang Di Pantai Teleng Ria

Sejenak setelah selesai makan, kami masih asyik duduk-duduk di atas tikar sambil mengamati kesibukan para turis di pantai ini. Beberapa bus berdatangan. Para penumpang berhamburan keluar dari bus dengan ekspresi bahagia. Kebanyakan para pengunjung langsung menuju pantai dan asyik berfoto di sana. Banyak anak-anak dan remaja sedang berenang di pantai.

berenang di pantai teleng ria(berenang di pantai Teleng Ria, foto diambil dari initempatwisata.com)

Namun saya ingin mempeingatkan Artebianz yang belum mahir berenang sebaiknya jangan berenang di pantai karena ombak di Pantai Teleng Ria cukup besar. Di antara rombongan kami tidak ada satu pun yang berminat berenang di pantai, alasannya adalah saat itu matahari sedang terik-teriknya.

 

Aneka Hiburan Untuk Anak-Anak

Pantai Teleng Ria memang cocok untuk tempat liburan keluarga karena di pantai ini terdapat beberapa jasa hiburan terutama untuk anak-anak. Contohnya, keponakan saya yang masih berumur tiga tahun ini ngotot mengajak saya naik dokar. Tahu kan dokar? Itu loh kereta yang ditarik oleh kuda. Akhirnya saya terpaksa menuruti kemauannya. Tarif naik dokar sekali putaran 25.000 rupiah. Satu dokar bisa diisi maksimal 4 orang.

naik dokar di pantai teleng ria(naik dokar di pantai Teleng Ria)

Ketika mengelilingi area Pantai Teleng Ria dengan mengendarai dokar, saya baru menyadari ternyata masih banyak sarana hiburan lainnya yang terdapat di pantai ini, misalnya wahana Kampoeng Aeir (water park), panggung dangdut, dan para badut berkostum ala makhluk Disney.

kampoeng aeir water park di pantai teleng ria(kampoeng aeir water park di pantai Teleng Ria, foto diambil dari paraitelengria.com)

Saya hanya berharap keponakanku tidak meminta yang macam-macam lagi setelah beli es krim, beli topi pantai dan naik dokar.

 

Pacitan Sebagai Kota Wisata

Ini adalah kali pertama saya mengunjungi kota Pacitan sebagai turis. Agak keterlaluan memang mengingat jaraknya yang cukup dekat dengan rumah saya. Di sepanjang perjalanan saya sempat mengamati kota kelahiran presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini. Suasana kota ini masih cenderung sepi. Namun saya melihat banyak hotel-hotel bertebaran di sepanjang jalan. Sektor wisata ternyata sudah mulai tergarap di kabupaten ini. Tidak mengherankan memang karena kabupaten Pacitan menyimpan seribu satu pesona melalui pantai-pantai dan goa-goanya.   

***

Tempat wisata di Kabupaten Pacitan lainnya:

 

Tempat wisata asyik lainnya:




Amidah Budi Utami

Amidah Budi Utami adalah seorang perempuan yang bekerja di bidang IT dan menyukai seni, sastra, fotografi, dan jalan-jalan.

Profil Selengkapnya >>

Wisata Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Ketika Media Sosial Menghilangkan Esensi Makhluk Sosial


Nicoline Patricia Malina: Fotografer Cantik Muda Berbakat


Tango - Surealisme Hubungan Wanita-Pria dan Diri


Life After Beth - Kehidupan Setelah Kematian


Gambaran Cinta dalam Potret Sendu Lirik Lagu Eyes, Nose, Lips Versi Tablo


Bakmi dan Sate Klathak Ala Djogdja: Menikmati Jogjakarta di Surabaya


Zein's Cafe - Ngupi Cantik Tanpa Jadi Pelit


Penelusuran dan Napak Tilas Reruntuhan Situs Candi Pendharmaan Ken Angrok di Kabupaten Malang (Bagian 2)


Literasi Agustus: GRI Regional Surabaya - Muda untuk Sastra


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Ketiga)


Balada Sebuah Perut


Kata-Kata Itu Telah Hilang Saat Kami Lahir