Warung Wulan - Resto All You Can Eat Murah Meriah

23 Mar 2015    View : 36034    By : Nadia Sabila


Warung Wulan adalah salah satu resto prasmanan yang terletak di pusat kota Surabaya. Mengusung konsep all-you-can-eat prasmanan, rumah makan dengan interior kelas restoran ini menawarkan harga yang terbilang ramah di kantong, hanya 20 ribu Rupiah untuk aneka menu makan yang enak, tempat yang bersih dan ber-ac, bisa juga di teras luar untuk pengunjung yang merokok, serta lokasi yang cukup strategis. Warung Wulan beralamat di dalam sebuah square yang cukup terkenal di Surabaya, yakni di AJBS Jl. Ratna no.14 di bilangan Ngagel Surabaya Selatan.

lokasi_warung_wulan

Tim Artebia "menemukan" warung makan asyik ini secara tidak sengaja. Setelah meliput acara yang diadakan oleh TedX Tugu Pahlawan di Institut Kursus Prancis L'IFI yang juga berada di square yang sama, kami bertiga merasa lapar. Saat itu sore hari sekitar pukul empat, tak ada penampakan rumah makan di area pertokoan itu selain Warung Wulan.

Resto All-You-Can-Eat Masakan Jawa

warung_wulan_depan

Warung Wulan berada pas di belakang tugu air mancur besar yang akan jelas terlihat saat pertama kali memasuki AJBS Surabaya. Ada kursi-kursi tunggu di depan resto berdinding kaca tersebut. Sekilas, kami menduga harga makanan yang dipajang di balik dinding kaca itu pasti mahal. Ketika hendak beranjak dari kursi tunggu di depan resto untuk mencari tempat makan yang lebih murah, salah satu dari kami tak sengaja melihat tulisan yang terpampang di kaca depan: Hanya 20.000 Rupiah Untuk Semua Menu Makanan.

warung_wulan_3

Tertarik plus sudah lapar, kami pun masuk ke Warung Wulan dan langsung disambut oleh dinginnya AC dan seorang bapak di balik meja kasir dengan patung kucing emas dengan satu tangan melambai-lambai ala Tionghoa. Bapak kasir itu meminta kami untuk membayar 20 ribu rupiah dulu sebelum mengambil piring dan memilih menu-menu yang ada sebebas-bebasnya. Harga 20ribu rupiah itu berlaku untuk satu kali ambil, atau dengan kata lain, kalau Artebianz makan di sini dan mau nambah, Artebianz harus bayar lagi 20 ribu rupiah. Minuman yang gratis hanya air putih (bebas mau minum berapa gelas), minuman selain air putih dikenai tambahan biaya 6000 rupiah.

buffet_warung_wulan

Apa artinya? Tentu saja Artebianz harus bijak dalam memilih menu meskipun bisa ambil sesuai kemauan, dan sepertinya memang begitulah caranya jika ingin makan sepuasnya di restoran all-you-can-eat. Jika terlalu kalap dan bernafsu menaruh semua lauk pauk di piring, yang ada rasa makanan Artebianz nanti malah tidak keruan, hehehe.

Menu Makanan Warung Wulan

Menu makanan di Warung Wulan sebagian besar adalah masakan Jawa. Di deretan buffet terujung yang palin dekat dengan kasir adalah nasi, ada nasi putih dan nasi kuning. Deret selanjutnya adalah lauk pauk dan sayur mayurnya, mulai dari urap-urap, mie goreng, tumis pare, oseng tempe, ayam goreng, ikan goreng, lodeh krecek yang biasanya ada di Gudeg Jogja sampai aneka sambal, dari sambal bawang terasi sampai sambal hijau, di akhiri dengan bubur madura dan semangka yang bisa diambil sebagai penutup. Krupuk dan rempeyek kacang terletak terpisah dari buffet prasmanan.

warung_wulan_2

Menu Tidak Urut

Sayangnya, tata letak menu makanan di Warung Wulan ini tidak urut, contohnya seperti sayur rebusan yang seharusnya disandingkan dengan bumbu pecel atau bumbu urap, malah disandingkan dengan aneka tumisan, sementara bumbu pecel dan urapnya terletak setelah beberapa panci menu lain. Jadi, orang yang jarang makan makanan Jawa mungkin bisa kebingungan dalam mix and match atau meskipun seseorang yang sudah tahu masakan Jawa tapi terburu-buru, bisa jadi salah meracik.

warung_wulan_4

Ujung-ujungnya setelah mengitari setengah meja mereka baru akan bilang "lho ini tadi bumbunya di sini ternyata," dan berbagai "lha ini" lainnya saat sudah terlanjur menaruh lauk lain di piring putih berdiameter sekitar 25 cm.

Bar Minuman Warung Wulan

Kami makan di bagian dalam resto yang berbentuk seperti lobi bermeja-meja yang terdiri dari 4 sampai enam kursi. Di lobi makan inilah ada bar besar yang menyediakan minuman dan makanan ringan. Air putih yang gratis tadi juga di ambil di bar ini, tepatnya di ujung kanan.

warung_wulan_lobi

Rasa makanan di Warung Wulan ini cukup sedap ala masakan rumahan. Saya mencicipi nasi dengan lodeh krecek dan rasanya cukup pas di lidah. Bubur Madura untuk pencuci mulutnya pun juga enak. Menurut saya, biaya 20 ribu rupiah tadi sudah sebanding dengan makanan dan tempat yang kita dapatkan, worth it!

Tips Makan Di Resto All You Can Eat Prasmanan

1. Lakukan "observasi" kecil terlebih dulu, kelilingilah buffet dari ujung ke ujung sebelum memutuskan menu apa saja yang kamu ambil
2. Jika ingin mencicipi semua menu yang ada, jangan ambil nasi. Artebianz bisa kekenyangan dan menu sisa tidak termakan.
3. Atur space dalam piring supaya kuah atau bumbu tidak tercampur
4. Jika memang ingin makan nasi, taruh nasimu sedikit ke tepi piring dan padatkan dengan centong. Jangan taruh macam-macam lauk di atas nasi demi keutuhan rasa.
5. Bisa juga letakkan mangkok kecil tempat makan berkuah di tengah piring sebagai pemisah. Misalnya, makanan kering dan nasi di sisi kiri mangkuk dan makanan berbumbu minyak di sisi kanan mangkuk.
6. Ingat, perut kita ada kapasitas maksimalnya, makanlah pelan-pelan.

Selamat Makan, Artebianz!

tumpeng

 

 

Tempat makan asyik lainnya:




Nadia Sabila

Nadia Sabila adalah seorang jurnalis yang menggandrungi travelling dan makanan pedas.

Profil Selengkapnya >>

Makan Lainnya

Tulis Komentar
comments powered by Disqus





KATEGORI :




ARTIKEL PILIHAN :




Mengasah Rasa Lewat Kehidupan dan Gelombang Ujian


Memahami Esensi Bersyukur dalam Tuhan, Maaf, Kami Belum Bersyukur


Mengenang Sejarah Dukuh Kemuning Dan Menguak Peninggalan Kepurbakalaannya


Maleficent - Dekonstruksi Cinta Sejati dan Dongeng Putri Tidur


Edwin Ruser dan KoreanUpdates - Menghidupkan Mimpi Lewat Passion


Nikmatnya Sop Buntut di


Pandu Pustaka: Perpustakaan Keteladanan Di Pekalongan


Twist and Shout (Part 2)


Menuju Senja - Payung Teduh


The Backstage Surabaya (Bagian 2) : Mindset Seorang Founder StartUp


Pupus, Hanyut, Lepas


Sebuah Wajah, Sebuah Rasa (Bagian Ketiga)